Tuesday 16 February 2010

RAHASIA WAKTU DHUHA

Sinar matahari dhuha merupakan pertanda dimulainya denyut aktivitas kehidupan di belahan bumi yang terkena pancarannya. Waktu dhuha adalah waktu ketika kondisi sinar matahari berada pada puncak kondusivitasnya untuk mendukung segala bentuk kegiatan manusia dan cita-cita yang ingin diraihnya. Betapa tidak, pada waktu dhuha kondisi manusia pada umumnya berada dalam puncak vitalitasnya, sehingga memungkinkan mereka untuk mengerjakan banyak hal dengan kualitas kerja yang terbaik. Hal ini tentu saja tidak lepas dari dukungan suasana di waktu dhuha. Betapa eratnya pertautan antara sinar matahari dhuha dengan geliat kehidupan seluruh makhluk! Ia menjadi sumber energi yang menggerakkan kehidupan. Kehidupan menjadi tampak dinamis di waktu dhuha.
Dalam waktu dan kondisi dhuha seperti ini, anjuran untuk melaksanakan shalat sunah Dhuha bisa dipandang sebagai pengiring yang menyertai dan menggandeng dinamisme gerak kehidupan. Shalat Dhuha seakan menjadi sinar dalam gelora kehidupan dengan kekuatan-kekuatan ruhaniah agar ia tetap berada dalam kendali norma-norma dan nilai-nilai luhur Ilahi. Sebab, tanpa kendali kekuatan-kekuatan ruhaniah itu, boleh jadi vitalitas dan potensi besar manusia di waktu dhuha seperti itu tersalurkan dengan cara-cara yang salah dan untuk tujuan-tujuan yang salah pula.
Mahasuci Allah Sang Pengatur waktu!
Shalat Dhuha merupakan wahana untuk membangun spiritualitas di sela-sela jam-jam sibuk, saat kita bekerja keras mengais rezeki untuk menghidupi keluarga, anak, istri, atau sekadar untuk diri sendiri. Shalat Dhuha bisa berperan menghidupkan suasana jiwa yang kondusif untuk senantiasa mengingat Allah.
Shalat Dhuha bisa menuntun kita untuk senantiasa mencari rezeki yang halal dan dengan cara yang halal pula; menuntun kita untuk senantiasa menyandarkan diri kepada Allah, agar kita tidak mudah berputus asa dalam bekerja, dan diberi keringanan dalam menjauhi segala godaan dan rayuan yang akan mengotori jerih payah dan ibadah kita dalam mencari rezeki. Dengan shalat Dhuha pula kita berharap bahwa setiap rezeki yang kita terima dari-Nya—apa pun bentuk rezeki itu—akan membawa keberkahan kepada kita.

No comments:

Post a Comment

Melunasi Hutang dengan Bantuan Allah

  Pagi itu datang seorang pengusaha ekspedisi kepada gurunya yang bernama Habib Umar bin Hud Al Attas (almarhum). Pengusaha tersebut me...